Tuhan, Untuk Apa Aku Dilahirkan Jika Fisikku Hanya Jadi Bahan Hinaan ?

17.26.00


TOTO ONLINE TERPERCAYA - Kita tidak bisa memilih ingin dilahirkan seperti apa. Kita tidak pernah bisa memutuskan ingin memiliki rupa yang seperti apa. Namun, kita selalu punya pilihan untuk menjadi wanita yang kuat seperti kisah nyata yang dialami wanita berikut ini.


***
Maksud dari tulisan tentang saya ini bertujuan untuk mengeluarkan isi hati saya selama ini. Perasaan yang selalu membuat saya tidak percaya diri, merasa iba dengan diri saya sendiri, kecewa, bahkan saya juga sempat membenci diri saya sendiri. Kenapa ya saya tercipta dengan kondisi/keadaan fisik yang seperti ini ?

Kalau saja ada pertanyaan jika kamu dilahirkan kembali kamu ingin menjadi seperti siapa? atau seperti apa? Maka saya akan menjawab, "Tidak, saya tidak ingin dilahirkan!" ini sangat menyakitkan untuk saya. Beberapa kali saya tidak bisa menerima keadaan fisik saya. Bahkan saat orang-orang atau teman saya melontarkan pertanyaan 'itu', sekali pun bagi mereka hanya bersifat candaan semata, namun sesungguhnya hal itu membuat saya merasa terpukul.

Sudah tidak perlu diperjelas lagi, candaan saja sudah membuat saya down, apalagi sebuah kalimat yang benar-benar menghina. Menangis tentu saja, apalagi yang bisa saya lakukan selain  menerima kenyataan dan menangis. Karena saya tidak bisa meminta peri atau bahkan Tuhan untuk mengubah fisik saya seketika. Kemudian saya hanya bisa mendiami orang yang telah menghina saya, karena memang kenyataannya demikian.

Hal yang membuat saya merasa terisolir dari pergaulan. Saya tidak seperti kebanyakan anak perempuan lainnya. Saya tidak suka selfie dan difoto, karena saya tidak suka dengan fisik saya sendiri. Hal ini pula yang selalu menjadi pusat perhatian teman-teman kepada saya. Dan juga menjadi bahan ejekan mereka.

Saya lebih banyak diam dan tidak terlalu mencampuri dunia perempuan. Karena bagi saya itu percuma saja atau bahasa yang lebih halusnya adalah karena saya tahu diri. Saya tidak cantik, ya memang bisa dibilang jauh dari standar cantik. Dengan warna kulit saya yang gelap, tubuh kurus, wajah jerawatan, hidung besar, bisa jadi postur fisik saya mirip dengan cowok. Sudah tentu menjadi mangsa bahan bully orang-orang yang usil yang merasa dirinya perfect dan tanpa dosa.

Bukannya tidak mau mengubah atau merawat diri. Saya pun perempuan yang tetap ingin terlihat cantik. Hampir semua produk dengan ukuran kantong saya telah saya coba, namun hasilnya tidak signifikan untuk saya. Malah membuat saya semakin parah.

Saya pernah membeli suatu produk perawatan dengan harga yang jauh lebih murah untuk ukuran saya, hasilnya terlihat jauh lebih baik, namun tidak berlangsung lama. Karena memang dari sayanya yang selalu mencoba-coba dengan sesuatu yang baru ditambah biaya tersebut yang terbilang mahal untuk ukuran saya. Ternyata benar kalau ingin cantik itu mahal. Lagipula kegiatan tersebut cukup menyita waktu saya yang memiliki karakter simple seperti ini.

Kejadian yang tidak menyenangkan ini telah berlangsung ketika saya SMP hingga saat ini, saya sudah bekerja. Ketahuilah teman-teman, inilah alasan lain yang membuat saya memutuskan untuk resign dari tempat kerja saya. Saya sudah tidak sanggup lagi menerima setiap perkataan yang menyakitkan keluar dari kata-katamu, temanku.

Cukup di kantor saja kalian bisa menghina saya dengan sehina-hinanya tidak perlu dibawa sampai keluar kantor. Panggilan itu sangat sakit didiengar ditelinga saya, sangat menusuk hati saya. Bahkan perkataan kalian itu membuat saya sangat malu, hingga mungkin rasanya ditelanjangi di muka umum seperti ini.

Dan ketahuilah hal ini, dari dulu saya tidak pernah menghina fisik siapa pun ! Tidak satu orang pun. Bahkan kepada orang yang saya tidak suka sekali pun. Ingin rasanya membalas setiap hinaan kalian, karena saya pun tahu kecacatan kalian. Tapi hal itu hanya membuat saya semakin lemah dan lelah. Kalau saja yang tidak beragama, hal-hal negatif sudah pasti saya lakukan dari dulu. Untungnya agama lah yang membuat saya kuat sampai sekarang ini. Saya percaya Tuhan mencipatakan rupa umat-Nya dengan bentuk yang sempurna.

Ya, pada akhirnya saya harus berdamai dengan diri saya. Menerima kondisi apapun dari kekurangan saya dan mencintainya. Memaafkan orang lain yang telah mem-bully saya. Biarkanlah mereka berkata apa, ini lah saya, dan saya tidak akan mengubah apapun dari diri saya hanya untuk disukai oleh orang lain. Saya menyukai diri saya apa adanya.

Kini saya memulainya dari awal lagi, mewarnai kehidupan baru saya yang akan saya isi dengan kegiatan yang lebih bernilai positif untuk kemajuan diri saya. Maaf teman, walau saya telah memaafkan apapun yang telah terjadi, tetapi untuk kembali seperti di awal rasanya sangat sulit saya terima, ada rasa kecewa yang begitu dalam terkubur didalam hati saya.

Artikel Heboh Lainnya :
GAYA SEKS PALING NIKMAT BUAT WANITA



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »