TOTO ONLINE - Berat badan masih dijadikan indikator suksesnya pertumbuhan anak oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Pasalnya, tak sedikit anak yang berat badannya susah naik, atau mandek di situ-situ saja.
Secara sederhana, kenaikan berat badan dapat terjadi jika jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh (input) lebih besar daripada jumlah kalori yang dikeluarkan (output). Artinya, jumlah asupan harus lebih banyak dibandingkan dengan jumlah energi yang dibutuhkan untuk fungsi metabolisme tubuh dan aktivitas anak sehari-hari.
Sebagian besar penyebab anak dengan berat tubuh kurang terletak pada input kalori, yaitu kurangnya asupan makanan. Jumlah kalori yang dibutuhkan oleh anak setiap harinya bervariasi, sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Untuk mengetahui secara tepat, Anda dapat meminta bantuan dokter anak untuk menghitungnya.
Perlu diingat juga bahwa asupan makanan adalah tidak terbatas pada jumlah saja, tetapi juga kualitasnya. Artinya, asupan makanan untuk anak harus memiliki porsi gizi yang seimbang, yakni mengandung semua zat gizi makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan anak dalam jumlah besar, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan hanya dalam jumlah yang kecil, seperti vitamin dan mineral.
Selain masalah jumlah input, beberapa anak juga sulit mengalami kenaikan berat badan karena output yang meningkat. Kondisi ini terjadi pada anak dengan penyakit tertentu, seperti penyakit jantung bawaan, tuberkulosis paru, dan cacingan.
Artikel menarik lainnya :
Haojudi - Bursa Taruhan Online Indonesia Terpercaya
EmoticonEmoticon